Senin, 30 Desember 2019

Putri Yang Ditukar

Alkisah sore itu saya praktek seperti biasanya. Beberapa pasien sudah berlalu. Senang rasanya bisa bertemu dengan mereka, menjadi perantara kesembuhan mereka dan sebagai efek sampingnya saya bisa mendapat rezeki yang halal lagi baik dari mereka. Alhamdulillah yah..!

“Berikutnya, panggil Dok?” tanya suster. Tidak pakai ngesot.

“Ya, oke….!”

“Nyonya Ira (ini nama bukan sesungguhnya)!” panggil suster yang selalu baik hati ini.

Lalu masuklah seorang wanita yang saya perkirakan berusia dua puluhan. Sinar matanya lugu.

“Silahkan duduk Bu Ira…”, saya mempersilahkan pasien ini duduk. Saya mulai membuka lembar rekam medis.


BACA SELENGKAPNYA DI https://bsmijakarta.or.id/putri-yang-ditukar/



Adab Mengenalkan Agama kepada Anak

Sejak kecil anak sudah mulai mengenal ajaran agama.Yang paling utama adalah mengenal Allah sebagai Maha pencipta, nabi dan rasul sebagai pembawa risalah ilahiyah, alam semesta sebagai tempat beribadah, dan etika dalam menjalani hidup.

Semua itu dijelaskan dengan sederhana dalam buku at-Tarbiyah wal Adab.Buku yang diterbitkan oleh Bashaer yang berpusat di Arab Saudi ini disusun berdasarkan kondisi anak yang kini hidup di era teknologi dan serba kemudahan. Ketika membahas Allah misalkan, buku ini mengarahkan anak untuk memahami bahwa dirinya diciptakan oleh Yang Mahapencipta.

Sedangkan orang tua yang melahirkan hanyalah wasilah agar anak memiliki ikatan batin dengan orang tua yang kelak membesarkannya. Anak ketika beranjak dewasa harus berbakti kepada kedua orang tua dan membahagiakan keduanya. Bila ayah dan ibu sudah meninggal, maka anak harus mendoakan mereka.


BACA SELENGKAPNYA DI https://nurulqurandepok.com/adab-mengenalkan-agama-kepada-anak/

Kamis, 19 Desember 2019

Precious moment part one

Selalu ada momen berkesan dalam hidup,yang tidak mudah dilupakan bahkan setelah melewati ribuan kejadian.

bagi saya salah satunya adalah hari ketika pasien IPD yang menjadi bahan observasi selama berminggu-minggu akhirnya menghembuskan nafas terakhir, di tengah kebingungan saya memperhatikan hasil CT-scannya yang tak juga saya pahami.

sedih,kesal,bingung,campur dalam satu mangkok bernama hati.apa yang harus saya lakukan?ujian tinggal beberapa hari lagi,sementara pasien saya “hilang”..PF macam apa yang nanti harus saya peragakan atas orang yang sudah tidak ada?atau ganti pasien?yang juga berarti mengganti judul tugas,cari daftar pustaka baru,dll,dll…pusingnya!!

kaku,saya menghadap Prof Dal (dosen pembimbing saya).beruntung sekali,pas di saat saya benar-benar membutuhkannya (biasanya setengah butuh),pas beliau ada.



BACA SELENGKAPNYA DI https://bsmijakarta.or.id/precious-moment-part-one/

Dampak Pujian Dan Celaan Yang Ditujukan kepada Orang Tua

Pada dua seri sebelumnya telah dikemukakan bahwa amal shalih yang dikerjakan orang tua akan memberikan dampak positif secara kejiwaan kepada sang anak. Demikian pula telah disampaikan bahwa perbuatan buruk orang tua juga dapat memberikan dampak psikis yang buruk terhadap pendidikan anak. Seri kali ini masih berkaitan dengan dua seri sebelumnya tersebut.

Amal-amal kebaikan yang dilakukan kedua orang tua dapat mendatangkan pujian orang lain dari masyarakat kepada anak-anak kita. Demikian pula, perbuatan-perbuatan buruk yang dilakukan orang tua akan mendatangkan celaan, cibiran dan hinaan dari masyarakat. Semua hal di atas mempengaruhi kepribadian dan kondisi kejiwaan anak. Sehingga janganlah kita, wahai ayah dan ibu, menjadi sebab anak-anak dicela karena perbuatan kita sendiri.

Apakah kita ridho jika ada yang mengatakan kepada anak kita, “Ayahmu pencuri? Ayahmu pezina? Ibumu itu suka memasukkan lelaki hidung belang ke rumah? Laki-laki itu sering berdua-duaan dengan ibumu?”.

BACA SELENGKAPNYA DI https://nurulqurandepok.com/dampak-pujian-dan-celaan-yang-ditujukan-kepada-orang-tua/

Kamis, 12 Desember 2019

Pemalsuan Wajah Rokok

Tempo hari saya didatangi tiga pemuda di kantor yang menawarkan kesempatan menjadi donatur untuk sebuah acara seni. Awalnya saya tertarik mendengarkan karena berkaitan dengan drama musikal dengan pemerannya sendiri yang datang ke kantor saya. Hingga pada satu titik mood saya ambruk karena dengan bangga mereka menyebut satu yayasan terkenal yang berkaitan dengan produksi rokok sebagai inisiator acara ini.

Tak ada yang baru, sesungguhnya. Hanya saja, praktik ‘corporate social responsibility’ ala rokok terus saja gencar dilakukan meski sebenarnya mayoritas pakar corporate social responsibility (CSR) menolak gaya ‘CSR’ rokok sebagai bentuk tanggung jawab sosial. Laporan WHO menyatakan bahwa industri rokok dianggap masuk dalam kategori harmful industry sehingga tidak ada satu pun indeks socially responsible investment (SRI) yang menyertakan perusahaan rokok ke dalam portofolio investasinya. Para pakar CSR pun menolak berbagai keterlibatan industri rokok dalam aktivitas ilmiah CSR, seperti yang pernah terjadi dalam forum Ethical Corporation Asia di Hongkong pada tahun 2004. BAT dan Philip Morris, dua perusahaan rokok terbesar di dunia, awalnya terdaftar sebagai sponsor emas dan mengirim eksekutifnya sebagai pembicara, namun ditolak melalui petisi 86 pakar CSR dan etika bisnis.  Survey mutakhir pun menunjukkan bahwa kinerja CSR industri rokok termasuk yang paling rendah di kalangan industri. Survey CSR Monitor oleh Globescan pada tahun 2007 menunjukkan skor industri rokok jauh lebih rendah dari industri tambang, bahkan industri minuman beralkohol.


BACA SELENGKAPNYA DI https://bsmijakarta.or.id/pemalsuan-wajah-rokok/

Apa Bedanya Mengasuh Anak Laki-laki dan Perempuan?

Setiap anak yang Anda lahirkan, baik laki-laki maupun perempuan, merupakan titipin dari Allah SWT. Mengasuh mereka adalah amanah untuk dijalankan sebaik-baiknya. Menjadi orang tua artinya Anda dipercaya untuk membesarkan makhluk ciptaan-Nya.

Mengasuh anak laki-laki dan perempuan dalam syariat islam ternyata berbeda. Hal itu telah dijelaskan dalam Surat Al-Imran ayat 36.

Maka tatkala isteri ‘Imran melahirkan anaknya, diapun berkata: “Ya Tuhanku, sesunguhnya aku melahirkannya seorang anak perempuan dan Allah lebih mengetahui apa yang dilahirkannya itu dan anak laki-laki tidaklah seperti anak perempuan. Sesungguhnya aku telah menamai dia Maryam dan aku mohon perlindungan untuknya serta anak-anak keturunannya kepada (pemeliharaan) Engkau daripada syaitan yang terkutuk”.
Ustaz Bendri Jaisyurrahman, konselor anak, remaja dan pernikahan serta aktivis gerakan Sahabat Ayah menjelaskan cara mendidik anak laki-laki dan perempuan memang jelas berbeda karena tugas mereka nanti pun berbeda. Allah sudah memaparkan dalam Surat An-Nisa ayat 34.


BACA SELENGKAPNYA DI https://nurulqurandepok.com/apa-bedanya-mengasuh-anak-laki-laki-dan-perempuan/